Jumat, 22 Mei 2015

Pasar Kuno di Desa Negeri Baru



Posted on July 13 2012 by WK ./ IM
Tim arkeologi nasional kembali melakukan penelitian terhadap situs bersejarah di Desa Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong, Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Dalam penelitian itu, tim arkeolog ingin mendalami hubungan situs bersejarah di daerah tersebut dengan kerajaan Majapahit.
Kadisbuparpora Ketapang, Yudo Sudarto mengatakan, dalam penelitian tersebut tim arkeologi mendapatkan beberapa temuan yang menraik, beberapa diantaranya keramik antik, serta uang kuno yang diperkirakan pada jaman dinasti Tang abad VII.
“Uang kuno tersebut berbentuk logam, namun di tengahnya bolong, jumlahnya kurang lebih 5 buah. Uang tersebut didapatkan dari tangan penduduk dan mereka mendapatkannya di sekitar situ. Jika dilihat pada abad ketujuh berarti sangat maju sekali, sebab ada hubungan dengan dunia luar,” kata Yudo Sudarto, Selasa (10/7), seperti dilansir Tribunnews.
Yudo mengatakan, jika melihat jenis artefak yang ditemukan, seperti keramik dan uang kuno, bisa disimpulkan Desa Negeri Baru pada saat itu merupakan pasar yang menjadi pusat perdagangan dari berbagai penjuru negara.
“Keramiknya ada yang berbentuk tempat air yang besar, jarang sekali keramik besar seperti itu ditemukan di Indonesia, itu ahli langsung yang menyatakan. Ada juga keramik kecil untuk wadah obat, ada juga keramik untuk tempat air raksa. Jadi nenek moyang kita dulu juga sudah mengenal air raksa, itu ahli keramik yang mengatakan, bahkan benda-benda tersebut diperkirakan ada pada abad ke-15,” katanya. Yudo menambahkan, dari keterangan para arkeolog pula, sekurang-kurangnya ada   candi lagi yang tersebar di Kalbar, hanya saja mereka belum menemukan di mana lokasi candi -candi yang dimaksud. “Yang baru tergali ini kan di Negeri Baru di Kabupaten Ketapang,” katanya.
Museum
Agar benda-benda bersejarah yang ada di Ketapang dapat dijaga dan dilestarikan dengan baik, pemerintah juga berencana membangun museum umum. Hanya saja sampai saat ini pemerintah masih terkendala dengan anggaran.
“Kita memang akan membangun museum, namun pembangunannya akan dilaksanakan secara bertahap karena anggaran terbatas. Saat ini museum tersebut sudah kita bangun di Pasar Sepakat, namun belum jadi meski sudah tiga tahun anggaran,” ujarnya.
Meski begitu, menurut Yudo, pemerintah akan tetap berupaya menyelesaikan pembangunan museum tersebut, hanya saja museum itu tidak khusus untuk menyimpan benda-benda bersejarah melainkan untuk menyimpan barang-barang umum lainnya. “Ya mungkin bentuknya sederhana, namun tetap mempunyai kesan,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar